PT Djarum bekerja sama dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) telah menggelar aspal dengan campuran sampah plastik di area pabrik Djarum di Kudus, Jawa Tengah. Total area pengaspalan adalah seluas 39.000 m2 dan menggunakan campuran sampah plastik sebanyak 7,1 juta lembar.
Sampah plastik kresek yang digunakan adalah jenis HDPE (High Density Polyethylene), jenis yang umum digunakan untuk kantong belanja kresek. Program aspal plastik ini merupakan program Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah diusung semenjak beberapa tahun terakhir.
Kontribusi pihak swasta dalam mendukung Pemerintah Indonesia mengatasi permasalahan sampah plastik sangatlah penting. Sampah plastik memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi jika sampahnya terpisah dan dikelola dengan baik, sehingga penting bagi seluruh pihak dan masyarakat untuk mengambil perannya masing-masing.
“Kerja sama berbagai pihak sangat diperlukan untuk menanggulangi sampah plastik ini. Apa yang dilakukan oleh PT Djarum dan Chandra Asri ini menjadi salah satu contoh bahwa kita semua bisa berkolaborasi untuk turut membantu menanggulangi sampah. Saya tentu berharap ke depannya akan semakin banyak pihak yang terlibat untuk bisa menanggulangi sampah,” kata Plt Bupati Kudus, Hartopo.
Purwono Nugroho selaku Senior Manager Corporate Affairs PT Djarum mengatakan pihaknya bangga atas keberhasilan pengaspalan dengan memanfaatkan sampah plastik ini.
“Apa yang dilakukan oleh Chandra Asri dan PT Djarum menjadi salah satu contoh bahwa kita semua bisa berkolaborasi untuk turut membantu menanggulangi sampah demi kehidupan berkelanjutan,” ujar Purwono Nugroho.
Selain itu, Edi Rivai selaku Vice President of Corporate Relations & Sustainability Chandra Asri mengatakan bahwa Kemitraan Chandra Asri dan Djarum ini merupakan bukti dari komitmen mereka bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mengelola sampah plastik yang bernilai ekonomi menjadi campuran aspal.
“Chandra Asri sebelumnya juga telah bekerja sama dengan pemerintah kota Cilegon, Tegal, Semarang serta institusi pendidikan seperti Universitas Indonesia di Jakarta dan Universitas Dian Nuswantoro di Semarang dalam menerapkan aspal plastik ini. Kami berharap perusahaan swasta lainnya juga akan terus mendukung upaya ini, dan berkolaborasi bersama dalam menangani permasalahan sampah plastik di Indonesia,” tambah Edi Rivai.
Aspal dengan campuran plastik ini, sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian PUPR, memiliki peningkatan daya tahan sebesar 40 persen. Djarum dan Chandra Asri juga bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) dalam penyediaan sampah plastik kresek yang digunakan untuk program ini. [DV]
