PT Pinduit Teknologi Indonesia (Pintek), menargetkan tahun 2021 untuk fokus kepada permodalan bagi lembaga pendidikan. Adanya tujuan ini agar dapat membuka kesempatan bagi lembaga pendidikan di Indonesia untuk memberikan kontribusinya dalam menjalankan sistem belajar dan mengajar daring untuk para siswanya juga mendukung adanya kemungkinan pembukaan sekolah pada tahun ajaran baru 2021/2022.
Berdasarkan survei terhadap 150 sekolah yang dilakukan oleh Pintek dan EduFinance pada tahun 2020, dapat dikatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang dibutuhkan setiap tahunnya. Yang pertama, sebanyak 78,5 persen membutuhkan renovasi sekolah pada setiap tahunnya, yang mencangkup renovasi kelas, laboratorium, dan lainnya. Kedua, sebanyak 50,2 persen adanya kebutuhan pembelian barang, seperti meja dan kursi, ATK, komputer, tablet, dan lainnya.
Ketiga, sekitar 41,63 persen membutuhkan untuk pembangunan fasilitas baru sekolah, untuk pembangunan ruang kelas dan pembangunan fasilitas baru yang dapat mendukung proses belajar dan mengajar. Selanjutnya, sekitar 12,45 persen untuk kebutuhan konten belajar dan sisanya 7,46 persen untuk kebutuhan lainnya (sertifikasi guru, pelatihan guru, insentif guru, dan lain-lain).
Co-Founder dan Direktur Utama Pintek, Tommy Yuwono membuat kesimpulan berdasarkan hasil riset tersebut bahwa adanya kebutuhan institusi pendidikan pada setiap tahunnya.
“Terlebih lagi, saat ini banyak institusi pendidikan yang mengalami kesulitan dalam pendapatan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dikarenakan orang tua siswa banyak yang menunggak. Namun, dengan adanya kemungkinan pembukaan sekolah mendorong institusi pendidikan untuk segera mempersiapkan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan,” kata Tommy.
Produk Pintek Institutions melalui pilihan modal kerja maupun cicilan pengadaan dapat dipergunakan untuk institusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, pemenuhan operasional sekolah serta kebutuhan untuk implementasi digitalisasi pembelajaran, seperti sarana ajar untuk guru, kesejahteraan guru, renovasi kelas, implementasi protokol kesehatan, dan lain-lain. Melalui produk Pintek Institutions, Pintek dapat memberikan permodalan bagi institusi pendidikan hingga 2 milyar pada setiap penyaluran.
“Dalam mempersiapkan adanya kemungkinan pembukaan sekolah, perlu adanya persiapan ruang kelas, metode dan alat belajar yang digunakan, juga perlu adanya infrastruktur penunjang kebersihan dan kesehatan,” jelas Tommy.
Selain itu, Tommy menambahkan, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh institusi pendidikan terhadap kemungkinan pembukaan sekolah dengan mengacu pada protokol kesehatan seperti mekanisme pengaturan siswa di dalam kelas dan kebutuhan gadget untuk tenaga pengajar agar kegiatan pelaporan dapat dilakukan secara elektronik.
“Sedangkan jika masih ada pelaksanaan secara daring, sekolah juga perlu memperbaiki fasilitas pembelajaran daring, dari segi konten, komunikasi, maupun teknologi pendukungnya. Keadaan ini memberikan tantangan tersendiri bagi institusi pendidikan untuk tetap bertahan dan mencari solusi terbaik untuk kegiatan belajar siswanya,” lanjut Tommy.
“Selain menghadirkan solusi dalam mendanai institusi pendidikan, kami juga melakukan konsultasi dan analisis yang dalam untuk menentukan kapasitas bayar dan kebutuhan dari institusi pendidikan itu sendiri. Tujuannya agar pembayaran cicilan tetap sesuai dengan kemampuan sekolah dan semua pengeluaran terencana dengan baik,” tutup Tommy. [DV]