KabarCSR.com (Jakarta) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan bantuan KOMPAK (Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi) berupa lampu LED 30 watt sebanyak 724 unit. Bantuan tersebut diserahkan kepada kelompok Cinta Bahari di Desa Mattiro Matae, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, pada akhir September lalu.
Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Pamuji Lestari yang turut hadir dalam penyerahan bantuan tersebut mengatakan bahwa pemberian bantuan KOMPAK dalam bentuk lampu LED merupakan perwujudan atensi Pemerintah dalam mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir terutama karena kepeduliannya terhadap nilai kelestarian lingkungan.
“Pemerintah punya andil penuh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan kelestarian alamnya. Bantuan KOMPAK untuk masyarakat Desa Mattiro Matae yang tergabung dalam Kompak Cinta Bahari ini memang perlu dilakukan agar dapat membantu dan memudahkan masyarakat yang masih sulit meninggalkan kegiatan menangkap ikan dengan cara yang merusak atau destructive fishing,” ujar Tari.
Tari berharap kegiatan yang mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir dengan nilai-nilai kelestarian lingkungan dapat juga dilakukan di berbagai daerah pesisir khususnya yang dibina dan dikelola langsung oleh KKP.
Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Imam Fauzi menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung kemajuan masyarakat pesisir sebagai pemanfaat kawasan konservasi.
“Sebagai pihak pengelola, kami sangat mendukung kegiatan nelayan yang ramah lingkungan ini. Dengan lampu mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa merusak lingkungan khususnya ekosistem terumbu karang,” ujar Imam
Imam menambahkan bantuan lampu LED memang sedikit berbeda dengan bantuan-bantuan KOMPAK selama ini, namun keputusan memberikan bantuan lampu LED telah melalui berbagai peninjauan di lapangan.
“Lampu LED 30 watt ini adalah alat penerangan lingkungan yang dalam kegiatan penangkapan ikan dipakai untuk menangkap ikan teri. Ikan yang sering disebut dengan nama lokal ikan mairo ini memiliki sifat fototaksis positif atau berenang mendekati cahaya pada malam hari,” sambungnya.
Bantuan senilai Rp.109.632.000 diberikan dengan maksud untuk mendukung penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Bantuan tersebut dipilih untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat pesisir Desa Mattiro Matae agar beralih kepada cara tangkap yang lebih ramah lingkungan dan tetap mendukung kelestarian. Masyarakat setempat juga terlihat sangat antusias meninggalkan cara tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan yang telah dilakukan sejak dulu seperti bom hingga bius.
Penyaluran bantuan ini juga sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang mendorong agar nelayan Indonesia menggunakan alat tangkap ramah lingkungan sehingga menjamin terwujudnya keseimbangan pemanfaatan dan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan, yakni sisi ekonomi serta sisi ekologi.