Sudah lebih dari satu tahun masyarakat bergelut dengan pandemi Covid-19. Beberapa sektor mengalami dampak dari pandemi ini, termasuk sektor ekonomi. Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan inovasi untuk menurunkan angka kemiskinan di daerahnya dengan meluncurkan aplikasi Sistem Pelaporan Online Corporate Social Responsibilty (Silap-CSR). Aplikasi Silap-CSR diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, pada hari Selasa (02/03/2021).
“Iya kita resmikan, mudah-mudahan Silap CSR bisa terkonsolidasi dengan baik,” ujar Ganjar.
Ganjar juga mengungkapkan bahwa pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah sudah dilakukan melalui sejumlah program, salah satunya Satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yaitu Satu Desa Dampingan. Saat ini pihaknya sudah melakukan evaluasi terhadap program tersebut.
“Ini Pak Wagub sudah melakukan evaluasi untuk tiap OPD yang mendampingi desa miskin. Rasa-rasanya hasilnya ada, tapi belum menggembirakan, karena ada Covid-19. Jadi ke depan gerakannya perlu dilebarkan,” jelas Ganjar Pranowo.
Ganjar meminta kepada OPD untuk menjembatani kerjasama antara pemerintah provinsi dengan pihak lainnya, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perguruan tinggi, dan perusahaan swasta dalam membantu penanganan kemiskinan.
“Untuk Dinas Sosial (Dinsos) tolong menyiapkan data paling valid untuk dikomunikasikan dengan Menteri Sosial (Mensos), jika diperlukan hingga Wakil Presiden. Dan prioritaskan mereka (desa) yang berada di paling bawah,” jelas Ganjar.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengatakan, evaluasi kali ini sebenarnya untuk merumuskan lebih dalam terkait program pendampingan desa oleh OPD. Sebab, sejak tahun lalu, Covid-19 menjadi kendala utama.
“Sebenarnya sudah ada penurunan, tapi karena pandemi Covid-19 ada kenaikan dari 750 desa menjadi 764, karena kondisinya seperti ini. Jadi, kita benar-benar assessment lagi,” jelas Taj Yasin.
Pihaknya berkomitmen akan menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Termasuk, melalui Silap-CSR yang telah diluncurkan.
Taj Yasin mengatakan aplikasi Silap CSR akan bermanfaat untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan. Sebab, aplikasi itu dapat memberikan informasi kepada perusahaan, BUMN dan BUMD untuk bisa memilih memberikan CSR di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.
“Jadi aplikasi ini, untuk memudahkan kita mengarahkan CSR dalam membantu penanganan kemiskinan di Jawa Tengah. Bukan mengambil, tapi mengarahkan ada berapa nominal dan akan diarahkan ke bidang apa,” jelas Taj Yasin
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat mengetahui perusahaan mana saja yang bergabung dengan CSR, besaran nilai CSR, memberikan CSR pada bidang apa dan daerah sasaran CSR.
“Dengan adanya Silap CSR ini, kita bisa mengetahui berapa sih nominalnya, ada di mana saja, mau diserahkan ke mana. Ini target kita untuk memudahkan pengentasan kemiskinan,” jelas Taj Yasin. [DV]