PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom, melalui inisiatif Telecommunication and Digital Research Institute (ITDRI), menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Huawei ASEAN (Indonesia) Academy yang dilakukan secara virtual di Jakarta.
Nota kesepahaman yang ditandatangani kedua belah pihak menyoroti beberapa komitmen kerjasama antara pusat pelatihan telekomunikasi terbaik di Indonesia yaitu ITDRI-Telkom Center of Excellence, dan Huawei ASEAN Academy Indonesia dengan fasilitas terlengkap di Asia Pasifik. Melalui kerja sama ini, ITDRI dan Huawei ASEAN Academy Indonesia akan melaksanakan program pembelajaran bersama dalam pengembangan dan penyelenggaraan pembelajaran di bidang teknologi digital.
Kedua pusat pelatihan unggulan tersebut juga akan melakukan inisiatif inovasi bersama, sehingga masing-masing pihak memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan dan pengoperasian produk ekosistem yang saat ini sedang dibangun oleh ITDRI untuk kemajuan BUMN Indonesia.
Chief Human Capital Officer (CHCO) Telkom Group, Afriwandi mengatakan bahwa perlu penguatan riset tentang pengembangan talenta digital dan inovasi melalui ITDRI, bekerjasama dengan Huawei merupakan salah satu langkah dan strategi ITDRI untuk memperkuat riset, talenta, dan inovasi serta mensukseskan visi Indonesia Maju dengan mengoptimalkan segenap sumber daya yang dimiliki satu sama lain.
“Kami menantikan kolaborasi jangka panjang dan bermanfaat dalam hal pembelajaran, penelitian, dan inovasi untuk beragam pertanyaan yang lebih besar tentang pembangunan berkelanjutan untuk bangsa. Kami yakin kemitraan ini akan sukses di masa depan. Saya sangat yakin bahwa upaya bersama kita akan membuahkan hasil dan bermanfaat bagi kita semua, dalam berkontribusi untuk Indonesia,” ujar Afriwandi dalam keterangannya, hari Selasa (23/03/2021).
Chairman of ITDRI dan SGM Telkom Corporate University Center, Jemy Vestius Confido mengatakan bahwa pihaknya akan menyusun landasan kerjasama lanjutan antara Huawei Indonesia dan Telkom untuk mendukung dan memberikan pemberdayaan kepada seluruh BUMN di 12 klaster.
“Ini merupakan momentum yang luar biasa baik bagi Telkom melalui ITDRI maupun Huawei. Bersama-sama, kami akan berkolaborasi dalam mempersiapkan 3 core untuk klaster BUMN dalam hal pembelajaran, penelitian, dan inovasi,” tambah Jemy.
Telkom meyakini Huawei memiliki perkembangan teknologi yang sangat maju dan Huawei ASEAN Academy Indonesia yang memiliki fasilitas terlengkap di Kawasan Asia Pasifik sekaligus memiliki visi yang kokoh untuk memperkuat kesiapan Indonesia menuju revolusi industri 4.0.
“Oleh karena itu, kami yakin kolaborasi ini akan bermanfaat dalam perspektif bisnis untuk kedua belah pihak, Huawei Indonesia dan Telkom. Hal tersebut juga akan menjadi pondasi yang sangat kuat bagi BUMN dan bangsa pada umumnya, untuk mempersiapkan kapabilitas yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan di era disrupsi digital yang kini sedang dihadapi oleh berbagai sektor industri. Terima kasih kepada Huawei Indonesia yang telah berpartisipasi dalam kerjasama inisiatif ITDRI,” kata Jemy.
Sementara itu, Direktur Huawei Indonesia dan Dekan Huawei ASEAN (Indonesia) Academy Engineering Institute, Yang Donghai mengatakan bahwa pihaknya berharap terus dapat bekerja sama untuk waktu jangka panjang di masa depan, agar dapat saling memberikan kontribusi terbaik satu sama lain, dan juga sejalan dengan komitmen Huawei untuk mengembangkan kompetensi 100.000 talenta digital di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun.
“Kemitraan ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya menjawab kebutuhan sumber daya manusia minimal sebanyak 9 juta talenta digital pada tahun 2025 untuk mewujudkan misi Indonesia 4.0,” kata Yang Donghai.
Di Huawei ASEAN (Indonesia) Academy, para peserta program dapat mengikuti kerja lapangan, mengikuti ujian, dan memperoleh sertifikasi. Huawei ASEAN (Indonesia) Academy juga menyelenggarakan praktik kerja di lapangan dengan modul yang dapat digunakan kembali. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk ikut serta dalam pelatihan di lapangan sekaligus. Oleh karena itu, diharapkan sebanyak 1.500 hingga 2.000 program pelatihan dan sertifikasi TIK dapat diselenggarakan setiap tahunnya. [DV]