Kementerian Sosial (Kemensos) secara konsisten terus memperkuat pemberdayaan sosial masyarakat yang tinggal di kawasan terluar, terpencil, dan tertinggal (3T). Selain mengintervensi dengan program pemberdayaan, kini Kemensos tengah mendorong perbaikan prasarana untuk warga 3T.
Untuk wewujudkan itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini telah bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate, beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan ini, Mensos Risma menjajagi kemungkinan meningkatkan akses kawasan 3T, khususnya pembangunan akses jalan dan jaringan internet.
“Pak Menteri Kominfo sudah menyanggupi untuk membantu menyediakan sambungan internet untuk daerah-daerah terpencil yang nanti akan kami tentukan bersama. Jadi nanti di kawasan Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi akan dibuka sambungan internet. Selanjutnya juga akan dibuka di NTT dan di Papua. Demikian juga dengan akses transportasi sudah mendapat dukungan dari Pak Menteri Perhubungan,” kata Mensos Risma di Jakarta.
Mensos Risma menyakini terwujudnya koneksitas ini akan meningkatkan peluang kemajuan bagi daerah 3T dan juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Seperti beras, nantinya, saudara-saudara kita di Merauke, tidak perlu mendapatkan beras dari Jawa. Namun hanya perlu mengambil dari NTT, sehingga harganya lebih murah,” jelas Mensos Risma.
Sebelumnya, Mensos Risma sudah memaparkan langkah-langkah yang diambil untuk memperkuat akses warga 3T saat hadir memberikan sambutan pada acara Rapat Kerja Nasional Penanggulangan Bencana yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta pada hari Kamis (09/03/2021).
Mensos Risma menyatakan bahwa dirinya terus mencari jalan untuk mengurangi beban masyarakat miskin dan rentan miskin termasuk warga 3T yang terdampak pandemi Covid-19. Dalam kunjungannya ke warga SAD di Jambi, Mensos Risma menyalurkan bantuan kambing dan aneka bibit palawija seperti ketela pohon, ubi jalar, dan pisang.
“Bantuan kambing kami berikan sepasang untuk satu keluarga,” katanya.
Dengan bantuan itu, dia berharap warga di kawasan 3T bisa mendapatkan alternatif mata pencaharian di tengah pandemi Covid-19. Bantuan diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran selama pandemi yang salah satunya mengakibatkan sulitnya mencari penghasilan. Selain itu, kata Mensos Risma, Kemensos kini juga tengah secara intensif melakukan perbaikan terhadap Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Langkah ini ditempuh untuk memastikan bantuan sosial (bansos) bisa tersalurkan secara tepat sasaran. [DV]